Self Love dan Support System, Seberapa Penting?
Hari
ini saya melihat salah satu status whatsapp teman saya, tertera gambar dengan
latar berwarna merah muda mengenai hal-hal yang membuat kita tidak akan
bahagia. Saya tidak akan menampilkan gambarnya disini, dalam foto tersebut
tertera 20 daftar sikap yang membuat kita tidak akan bahagia. Rasanya banyak
sekali kemiripan saya dengan sikap-sikap yang tercantum dalam gambar tersebut.
Namun, saya tidak lantas terpengaruh begitu saja karena tulisan atau postingan
teman saya tersebut, saya seperti memutar waktu, menengok diri saya pada masa
lalu. Jika diingat, diri saya sekitar tiga tahun yang lalu masih amat sangat
mudah terpengaruh oleh tulisan-tulisan di media sosial, entah tulisan atau
video singkat, rasanya hampir semua memborbardir diri saya dengan mudahnya.
Barangkali tulisan itu dulu dimaksudkan sebagai self reminder untuk diri saya sendiri, namun jatuhnya malah
menyakiti. Atau mungkin ini karena pikiran negatif saya sendiri?
Dear, menurut saya,
penerimaan kita terhadap suatu informasi dapat dipengaruhi oleh banyak hal.
Contohnya adalah pendidikan, pengalaman, keluarga, ekonomi, skill problem solving, dan lain
sebagainya. Gambaran sederhana, ketika
kita meletakkan makanan lezat dengan sajian yang menarik, maka berbeda orang
akan berbeda pula cara menangkapnya. Ketika seorang yang kelaparan melihatnya,
maka ia akan menerima gambar itu dengan perasaan yang menggusarkan perutnya, ia
tentu melihat dengan perasaan tak sabar untuk memakan makanan tersebut. Ketika
makanan tersebut dilihat oleh seorang fotografer, maka ia akan segera mengambil
kameranya untuk mengambil gambar makanan
tersebut. Namun, berbeda cerita ketika makanan tersebut dilihat oleh seorang
pebisnis yang jeli melihat peluang, ia akan berfikir untuk memberi inovasi khusus
kemudian menjual makanan tersebut dengan keuntungan yang lebih. See? Berbeda manusia, berbeda pula
kacamatanya dalam memandang sesuatu. Beranjak dari gambaran sederhana diatas,
mari kita kembali dalam status whatsapp teman saya. Status teman saya adalah
mungkin baik dan benar jika saya mampu bijak mengelolanya. Saya tidak langsung sedih
melihatnya, sebab saya tidak serta merta memasukkan apa yang saya baca, lihat
dan dengar itu kedalam pikiran saya. Saya akan lebih jeli untuk memilah-milah
mana yang berhak masuk dan layak untuk saya pikirkan. Dengan begitu ternyata
lebih mampu membuat saya tenang dan merasa bahwa saya mencintai diri saya
sendiri atau biasa kita sebut dengan “self
love”. Self love sangatlah baik untuk diri sendiri, dan tentu ini bukanlah
sikap yang egois. Dua hal itu berbeda ya teman-teman. Untuk perbedaan tersebut,
saya sudah pernah menuliskan pada tulisan saya sebelumnya.
Banyak
hal yang lebih layak mendapat atensi kita, dan sepenuhnya yang bisa
mengendalikan pikiran kita adalah diri kita sendiri. Lingkungan sekitar termasuk
salah satu faktor pendukung. Saat saya sedang tenggelam dalam pikiran negatif saya
sendiri, saya beberapa waktu memang perlu waktu untuk menyendiri. Namun tidak
lama, karena kalau terlalu lama akan menjadikan saya semakin tenggelam. Namun,
saya sedikit bersyukur, bahwa ada banyak orang-orang disekitar saya yang selalu
memberikan energi positif untuk saya, sehingga saya selalu merasa tidak
sendirian. Sometimes, i felt left behind
tho, but life must go on right?
Orang-orang
disekitar saya yang senantiasa memberi saya support
ini lagaknya layak kuberikan banyak apresiasi, saya tidak bisa bisa menilai
ketulusan mereka, tapi saya bisa merasakan bahwa mereka masih memiliki rasa
kemanusiaan kepada sesamanya. Kamu pasti
juga punya support system yang
seperti itu. Entah itu orang tua, sahabat, teman, ataupun saudara.
Berbahagialah ada jika kamu memiliki setidaknya satu diantara itu, hidup ini
penuh kejutan dan keajaiban tidak terduga, jangan berusaha menebaknya(ekspetasi
berlebihan). Terang saja teman yang baik akan membawa kita ke arah yang lebih
baik pula, maka sebisa mungkin miliki support system yang baik juga ya!
Wah
panjang juga ya hihi, sampai sini dulu ya teman-teman, ambil yang bisa menjadi
manfaat, jadikan pelajaran jika ada yang kurang baik. Sampai jumpa kembali~
Belum ada Komentar untuk "Self Love dan Support System, Seberapa Penting?"
Posting Komentar