Kontribusi Freeport Untuk Papua Berhasil Raih Program Pengembangan Masyarakat Terbaik



Papua adalah salah satu pulau dari total 17.504 pulau yang ada di Indonesia. Pulau yang berluaskan 786.000 KMini merupakan pulau terbesar yang ada di Indonesia. Selain luasnya yang luar biasa, Papua juga terkenal akan keindahan wisatanya. Beberapa wisata yang menjadi sorotan adalah Raja Ampat, dan Danau Sentani.

Selain wisata yang indah, Papua memiliki sorotan lain yaitu pertambangannya. Pertambangan di Papua merupakan pertambangan terbesar di dunia. Berbicara soal tambang, tentu teman-teman sudah tidak asing lagi dengan PT Freeport Indonesia. Perusahaan yang berada di Papua dan bergerak pada pertambangan emas, tembaga dan perak ini merupakan perusahaan tambang paling terkemuka.

Perusahan yang mulai beroperasi sejak tahun 1973 ini telah memberikan banyak kontribusi bagi Indonesia khususnya bagi masyarakat Papua. Beberapa kontribusi yang dilakukan oleh PTFI dalam melaksanakan tanggung jawabnya bagi seluruh pemangku kepentingan dalam seluruh aspek operasional yang ada, seperti aspek kesehatan, ekonomi, sosial dan pendidikan. PTFI mendukung banyak daerah di Papua sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Relationship(CSR). Berikut lampiran lokasi CSR Freeport di Papua.

PT Freeport Indonesia melaksanakan CSR dengan berbagai kontribusi yang berfokus pada empat bidang yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pengembangan ekonomi. Dengan empat fokus tersebut, PTFI mengerucutkannya dalam berbagai program kerja, salah satunya yaitu dengan mengalokasikan 1% dana penghasilan kotor untuk dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) untuk pengembangan masyarakat.

Baru-baru ini PTFI meraih penghargaan Program Pengembangan Masyarakat Terbaik. Penghargaan ini diperoleh PTFI dalam acara yang diselenggarakan oleh Indonesia Mining Assosication (IMA) tahun 2019. Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa PTFI berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia khususnya Papua dalam melaksanakan CSR. Mari kita mengenal lebih lanjut program yang dilakukan oleh PTFI.



Sejak tahun 1996 hingga 2018 tercatat PT Freeport Indonesia(PTFI) telah memberikan lebih dari 11.000 beasiswa kepada masyarakat Papua mulai dari jenjang SD hingga S3. PTFI juga sering melakukan monitoring langsung kepada penerima beasiswa sebagai bentuk pengawasan bahwa program beasiswa yang diberikan tersalurkan dengan tepat. Selain adanya bantuan berupa beasiswa, PTFI juga mendirikan berbagai asrama bagi siswa Papua, hal ini ditujukan agar siswa-siswi memiliki rasa disiplin yang tinggi dan memiliki jiwa mandiri yang dilatih sejak dini.

Selain dukungan PTFI kepada siswa, PTFI mendukung dan memberikan pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan dalam mengelola bahan ajar, pelatihan kurikulum guna mendukung tercapainya tujuan pendidikan Indonesia. Mengingat rendahnya angka partisipasi sekolah di Papua menuntut guru harus lebih aktif dan bekerja ekstra agar siswa dapat terus bersemangat sekolah. Selain itu, PTFI memberikan bantuan untuk guru-guru yang bertugas di pesisir Mimika pembiayaan, helikopter, dan BBM.

Tidak ketinggalan PTFI juga membangun sebuah kampus yaitu Institut Pertambangan Nemangkawi. Kampus ini berada di dekat lokasi pertambangan, pembelajaran yang diajarkan di kampus ini sangat aplikatif dimana mahasiswa didalamnya dapat bersentuhan langsung dengan lapangan sebagai sinkronisasi pelajaran dalam kelas dan lapangan pekerjaan.


Pemberdayaan Perempuan

Berdasarkan data pada laman website papua.go.id, terhitung hingga Februari 2019 sejumlah 1.808.848 penduduk Papua yang bekerja, tercatat hanya 15,45% yang memiliki usaha sendiri. Kendati demikian, PTFI berinisiatif untuk memberikan pelatihan bagi perempuan di Papua untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membantu menambah pendapatan. Beberapa pelatihan yang dilakukan yaitu pengolahan makanan, pembuatan aksesoris, menjahit hingga tata cara mengolah keuangan keluarga dilakukan dengan harapan terciptanya UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) yang baru di Papua. Tentu hal ini tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat Papua dan PT Freeport Indonesia, melainkan negara juga akan terbantu semakin mudah untuk mencapai tujuan keberlanjutan 2030 atau yang biasa disebut Sustainable Development Goals(SDG’s) 2030. Mengapa demikian? Karena tercatat dalam SDG’s ke-delapan yaitu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan dan pekerjaan yang layak. Salah satu indikator dari tujuan tersebut yaitu munculnya UMKM baru, sehingga program PTFI yang satu ini akan memberikan manfaat bagi banyak pihak termasuk negara.

Pengembangan Ekonomi Masyarakat

Selain program untuk pemberdayaan perempuan di Papua, PTFI juga memiliki program lain dalam bidang ekonomi, program-program tersebut antara lain seperti pelatihan peternakan, pelatihan perikanan, pembinaan pengusaha lokal yang berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Papua, bantuan bagi lahan kopi dan kakao, dan bantuan dana untuk komunitas-komunitas yang ada di Papua. 

Peningkatan Kapasitas Lembaga

Upaya PTFI untuk meningkatkan lembaga-lembaga yang ada di Papua yaitu dengan memberikan bantuan dana bagi lembaga-lembaga yang menjadi ikonik masyarakat Papua, lembaga-lembaga tersebut antara lain yaitu LPMAK, Yayasan Tuarek Natkime, Yayasan Waartsing, Yayasan Yu-Amako, Yayasan Hak Asasi Manusia dan Anti Kekerasan (YAHAMAK) dan Forum MoU 2000.

Selain memberikan bantuan dana, PTFI juga mengajak lembaga-lembaga tersebut untuk membuat laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga transparansi antara PTFI, lembaga yang bersangkutan, dan masyarakat dapat tercipta. Selain itu, PTFI juga melakukan auditor internal bagi lembaga yang menerima bantuan dalam peningkatan mutu program kerja dan evaluasi untuk peningkatan lembaga yang bersangkutan.


Papua hingga saat ini memiliki angka kesehatan yang rendah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti gizi buruk, minimnya minat berolahraga, dan kebiasaan merokok sejak dini. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi PTFI, sehingga PTFI mencoba memberikan dukungan yang lebih dalam bidang kesehatan untuk meningkatkan angka kesehatan di Papua. Beberapa program dalam bidang kesehatan yaitu Program Pengendalian Tuberculosis, Fasilitas Kesehatan di Daerah Terpencil, Pembangunan Rumah Sakit Waa Banti, Pencegahan HIV/AIDS, Kesehatan Ibu dan Anak, Pengajaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Penanganan Balita yang Kurang Gizi.


Berbagai pembangunan infrastruktur di Papua yang dilakukan PTFI banyak membantu aktivitas sehari-hari disana. Dalam bidang infrastruktur, PTFI melakukan program kerja seperti pembangunan bandara Mozes Kilangin, pembangunan Rumah Sakit Mitra Masyarakat, pembangunan jembatan Pomako, pembuatan kompleks olahraga Mimika, dan bantuan pembangunan kantor pemerintahan Kabupaten Mimika. 

Berbagai kontribusi yang telah dilakukan oleh PTFI untuk Papua memang banyak memberikan dampak positif bagi mereka, sehingga penghargaan program pengembangan masyarakat terbaik layak untuk disandang oleh PTFI. Beberapa program diatas merupakan sedikit dari banyak kontribusi yang diberikan oleh PTFI untuk Papua. Semoga PTFI semakin jaya demi mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan bahagia. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat video di bawah ini :

Video Kontribusi Freeport Bagi Papua





Sumber Materi :








Belum ada Komentar untuk "Kontribusi Freeport Untuk Papua Berhasil Raih Program Pengembangan Masyarakat Terbaik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel